Posts

Showing posts from 2015

Salah Satu Pelajaran Dari Pertandingan Manny Pacquaio dengan Floyd Mayweather

Kemarin, Ahad, 3 May 2015, waktu Indonesia, jutaan pasang mata menyaksikan even pertandingan tinju terbesar yang pernah ada. Pertandigan antara Manny "Pacman" Pacquaio dengan Floyd "money" Mayweather. Di antara jutaan pasang mata itu, adalah sepasang mata saya yang alhamdulilah masih diberikan kenikmatan untuk ikut menyaksikan pertandingan bernilah 4 triliun itu. Seperti kebanyakan mata yang menyaksikan dan memberikan pendapat di media sosial, pendapat mata saya juga menganggap bahwa yang seharusnya menang adalah Manny Pacquaio. Pertandingan ini menjadi kontroversi atas keputusan wasit yang memenangkan Floyd Mayweather. Tapi saya tidak akan membahas kontroversi tersebut. Para Juri sudah ketuk palu, Sabuk kemenangan sudah diboyong ke gelanggang Floyd. dan Pacquaio sepertinya tidak terlalu mempermaslahkan keputusan itu. kali ini saya coba melihat sisi lain yang bisa dijadikan pelajaran dari pertandingan tersebut. Kebetulan, saat dua jagoan tinju itu bertandi

Ketahanan Keluarga sebagai Basis dalam Pengokohan Ketahanan Nasional

Ketahanan Keluarga sebagai Basis dalam Pengokohan Ketahanan Nasional Oleh : Afif Qudratullah Jika ingin kemakmuran 1 tahun, tumbuhkanlah benih. Jika ingin kemakmuran 10 tahun, tumbuhkanlah pohon. Jika ingin kemakmuran 100 tahun, maka tumbuhkanlah (didiklah) manusia. (Konfusius) 1.                   Pendahuluan Indonesia adalah bangsa yang besar. Badan Pusat Statistik (BPS) mempublikasikan jumlah rumah tangga di Indonesia pada 2013 berjumlah 64.041,2ribu kepala keluarga dengan rata-rata anggota keluarga sebanyak 3.9orang. Bonus demografi ini menjadi modal utama bagi bangsa Indonesia, khususnya dalam sumber daya manusia. Di samping itu hamparan tanah bumi pertiwi yang terbentang seluas 1.922.570 km disatukan oleh lautan seluas 3.257.483 km² tersimpan sumber daya alam yang melimpah untuk kemakmuran manusia. Kedua sumber daya ini sepatutnya mampu mendukung terwujudnya tujuan nasional dari bangsa yaitu Indonesia, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah dara

Membaca histori, mengoptimalkan potensi diri.

Beberapa hari ini saya rajin membaca tulisan Pak Dahlan Iskan dalam blognya. Banyak kekaguman yang muncul dari tiap-tiap kalimat yang ia rangkai sedemikian apik. Mulanya saya fikir karena ia pernah menjadi wartawan, tapi kelebihannya bukan sekedar plot, tetapi kontennya juga menggambarkan betapa luasnya wawasan dan pengalaman pria kelahiran Magetan ini. Banyak komentar yang menaruh harapan besar bagi masa depan Indonesia pada Pak DIS, begitu biasa dipanggil. Termasuk saya, yang diam-diam mengagumi kepribadian Menteri BUMN ini. Subjektivitas saya muncul karena beliau pernah mengenyam kuliah dalam payung yang sama. Sama-sama di kampus hijau, IAIN tercinta. walau berbeda kampus dan fakultas, tapi saya juga berharap, paling tidak seorang tokoh sekaliber beliau memiliki dasar pengetahuan Islam yang baik. Sebelumnya, saya sering mendengar tentang kehebatan beliau dari orang yang pernah berinteraksi langs ung dengan beliau. Tapi baru tadi sore, teman sekantor saya yang berasal dari Suraba